GURU SMA

Foto guru SMA N 1 Fakfak Tahun 2005

Meriam Masa Penjajahan Jepang

Peninggalan Jepang di Distrik Kokas, berupa meriam yang merupakan basis pertahanan Jepang pada masa Prang Dunia ke-2.

Kota Fakfak

Guru wajib mengikuti perkembangan zaman dalam mengembangkan profesi kependidikan.

Kota Fakfak

Ikon Baru Kota Fakfak: Satu Tungku Tiga Batu.

Ikon Fakfak City

Fakfak City menjadi ikon kota Fakfak satu lokasi dengan Satu Tungku Tiga Batu

Wisata Permandian Jalan Baru Fakfak, Murah Meriah

Pantai reklamasi yang digagas oleh Bupati Karateker Mayor, menjadi wisata permandian baru di Fakfak dengan lokasi yang strategis dan ekonomis.

Kamis, 10 Juni 2021

Cerita Sukses Belajar.id

 

Mudah Mengakses Data dengan Google Drive

Masalah

Sebelum mengenal akun belajar.id, saya menggunakan akun pribadi dengan penyimpanan yang sanat terbatas, yaitu 15 GB. Proses belajar masa pandemi membuat isi laptop dan android menjadi cepat penuh dengan media belajar yang harus didownload dan disimpan di harrddisk baik internal maupun eksternal. Storage saya menjadi penuh.

 

Dampak

Hadirnya akun belajar id terutama tempat penyimpanan tanpa batas sangat berdampak pada penyimpanan data yang tadinya masalah menjadi teratasi.

Solusi

Menyimpan data dengan Google Drive mudah dengan cara:

  1. Upload data yang sangat penting baik sebagai arsip maupun sebagai media kolaborasi dengan siswa maupun partner guru.

  2. Jadikan data yang sudah diupload secara offline dengan mengintal Google Drive di HP, sehingga dapat diakses di area non internet.

  3. Mengatasi keterbatasan ruang penyimpanan

  4. Memiliki akses google meet berupa fitur recording dan up to 100 participants

  5. Mengelola kegiatan dengan Google Calendar


Cara Membuat Jadwal di Google Meet klik --> link



Pelatihan Akun Belajar.id


Langkah I

Langkah II

Langkah III

Aktivasi disini

Upload file anda di Google Drive Tanpa Batas Disini

Belajar kecanggihan Google Docs disini

Sabtu, 19 Desember 2020

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran di Papua dan Papua Barat 03 s.d. 23 Desember 2020

Pelatihan Peningkatan Kompetensi  Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran di Papua dan Papua Barat 03 s.d. 23 Desember 2020

Pusdatin Kemendikbud menyelenggarakan Program  Bimbingan  Teknis  Pemanfaatan  TIK  untuk  Pembelajaran bagi guru di provinsi Papua dan Papua Barat.  Program ini bertujuan  untuk  meningkatkan  kompetensi  guru-guru  dalam  hal  penguasaan  Teknologi Informasi  dan  Komunikasi  (TIK)  guna  mendukung  terciptanya  model  pembelajaran  yang inovatif  sesuai  dengan  tuntutan  abad  21.  Hal  ini  sejalan  dengan  harapan  besar  untuk mewujudkan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas,  yang  siap  menyongsong  revolusi industri 4.0. 

Pelatihan ini dilakukan untuk pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia juga harus didukung dengan pemerataan kualitas SDM guru di seluruh Indinesia. Sementara Jumlah guru di Papua dan Papua Barat sangat besar dan tersebar di banyak tempat dan masih minim keikutsertaan dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru. 

Sebelum pelatihan, kegiatan Bimtek ini diawali dengan Coaching bagi para Tutor yang melibatkan Nara Sumber dari Pusdatin beserta Duta Rumah Belajar dan Sahabat Rumah Belajar Papua dan Papua Barat pada tanggal 02 Desember 2020.

Coaching Pelatihan TIK Papua dan Papua Barat
Coaching Tatap Maya Coaching Pelatihan TIK Papua dan Papua Barat


Pelatihan diawali dengan Pembekalan Motivasi bagi peserta yang diisi oleh motivator keren Prof. Richardus Eko Indrajit dengan materi menarik: Metode Pembelajaran Jarak Jauh Yang menarik dan Interaktif.
Prof. Richardus Eko Indrajit
Prof. Richardus Eko Indrajit


Acara seremoni Pembukaan pada 03 Desember 2020 pada ruang zoom meeting pukul 08.00 WIB s.d. selesai dengan sambutan disampaikan oleh Bapak Dr. Eka Purnama mewakili Kepala Pusdatin Kemdikbud.
Dr. Eka Purnama
Dr. Eka Purnama - Pusdatin


Pembukaan kedua disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Bapak Lukas Christian Sohilait.
Lukas Christian Sohilait
Bapak Lukas Christian Sohilait

Dan sambutan ketiga disampaikan olehKepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat Bapk. Barnabas Dowansiba, M.Pd.

Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat
Bapak Barnabas Dowansiba, S.Pd.,M.Pd.

Pelatihan ini melibatkan guru yang ada di semua kabupaten kota di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan jumlah peserta sebanyak 796 orang. Bimtek dikelompokkan menjadi dua tingkat, yaitu kelas dasar dan kelas lanjutan. Kelas Dasar dibagi ke dalam empat kelas dan kelas lanjutan dibagi ke dalam empat kelas juga.

Komunikasi untuk bimtek dilakukan dengan syncronus dan asyncronus. Komunikasi secara syncronus dilakukan tiga kali pada tiap kelas, di mana jadwal diatur sesuai kesepakatan di kelas masing-masing. Sedangkan komunikasi asyncronus dilakukan melalui Chat WA.

Sangat disadari, bahwa pelatihan ini akan menemukan banyak masalah, terutama sumber jaringan yang belum merata di semua wilayah, terutama di wilayah 3T di Papua dan Papua Barat. Tetapi diharapkan semua peserta dapat mengikuti Pelatihan ini dengan baik dengan modal motivasi yang kuat untuk mengembangkan potensi diri demi memajukan pendidikan di Tanah Papua.


Kamis, 17 September 2020

Perkuliahan Komputer Dasar Poltekes Sorong Prodi III Keperawatan Fakfak Tahun Akademik 2020/2021

 Perkuliahan Komputer Dasar pada Poltekes Sorong Prodi D III Keperawatan Fakfak Tahun Akademik 2020/2021

Masa perkuliahan Poltekes Sorong Prodi D III Keperawatan Fakfak berdasarkan kalander Tahun Akademik 2020/2021 sudah dilaksanakan sejak 18 Agustus 2020. Mengingat situasi dunia dalam bencana non alam yaitu wabah pandemi Covid 19, maka proses perkuliahan pun terpengaruh, terutama dalam proses penerimaan mahasiswa baru hingga proses perkuliahan. 


Mengingat D III Keperawatan merupakan bidang vokasi, maka pertemuan tatap muka yang kadang memerlukan kontak langsung pasti terjadi. Begitu juga dengan perkuliahan komputer. Materi komputer tentu sulit dipelajari jika tidak dipraktikkan. Untuk itulah, dosen pengampu akan mencari cara dengan menggabungkan perkuliahan antara tatap muka langsung (luring) juga melalui jaringan (daring).

Materi Komputer Dasar yang diajarkan pada mahasiswa Semester I disesuaian dengan tuntutan Kurikulum dan kebutuhan mahasiswa di dalam menyelesaikan pendidikannya dan semoga dapat digunakan pada kehidupan sehari-hari kelak setelah lulus dari perkuliahan. Materi yang diajarkan adalah Aplikasi Microsoft (Word, Excel, PowerPoint) dan Internet. 

Bagaimana dengan penilaian?

Nilai akhir diperoleh dari beberapa komponen yang saling terkait, yaitu kehadiran, quis, tugas, praktik, dan UAS. Sementara UTS khusus mata kuliah komputer ditiadakan mengingat banyaknya nanti tugas-tugas praktik yang wajib diselesaikan. 

Pembobotan nilai antara quis, tugas, praktik dan UAS semua sama. Artinya, tidak ada satu penilaian pun yang mempunyai bobot yang lebih besar. Misalnya, ada 5 kuis, 5 tugas, 5 praktik dan 1 UAS, semuanya 16 penilaian. Nilai akhir diperoleh dengan menjumlahkan semua nilai yang diperoleh dibagi 16. 

Berikut adalah materi yang akan dipelajari selama perkuliahan Komputer dasar.

1. Microsoft Word, download. Khusus Microsoft Office, yang akan digunakan nanti adalah Office 2016. Jika ada yang ingin mengubah office laptop nya, silahkan bawa ke rumah. Khusus mahasiswa, tidak dipungut biaya.

2. Microsoft Excel, download.

3. Microsoft Power Point, download.

4. Internet. Khusus internet, materi akan disampaikan langsung pada perkuliahan tatap muka (daring/luring). Untuk itu, semua mahasiswa sudah harus memiliki akun email (disarankan gmail) dan Facebook. Silahkan ikuti FB dosen Anda di https://www.facebook.com/hesbon.nainggolan dan subscribe YouTube di alamat https://www.youtube.com/channel/UCLlORVsT_yivfIkCE0f5R7w . 


Beberapa yang harus dipersiapkan dalam mengikuti perkuliahan Komputer Dasar ini:

1. Laptop/Komputer. Bagi yang belum memiliki laptop/komputer, diusahakan harus ada. Misal meminjam milik teman, orang tua, tetangga atau pacar juga bisa. Logikanya, bagaimana belajar komputer kalau gak ada komputernya. 

2. Android. Semoga semua sudah memiliki gawai ini.

3. Paket data tentu. Cek paket sebelum perkuliahan dimulai. 

Ahirnya, semua mahasiswa wajib mengisi biodata melalui formulir ini, klik di sini.

Untuk hal-hal yang kurang jelas, kita diskusikan di kelas digital (WAG maupun VideoConference).


Semangat belajar, salam sehat!

https://ugm.ac.id/id/berita/19480-mempertahankan-semangat-belajar-selama-pandemi-covid-19



Selasa, 21 Mei 2019

Nasionalisme Setengah Hati

NASIONALISME SETENGAH HATI, HARUS DIAPAKAN?
Oleh Hesbon F. Nainggolan, S.I.P.
(Guru PPKn pada SMA Negeri 1 Fakfak Papua Barat)


Sudah menjadi rahasia umum bahwa siswa kurang senang jika diminta secara langsung menyanyikan lagu-lagu yang bersifat nasional, misalnya Padamu Negeri, Indonesia Tanah Air Beta, Tanah Airku, dan lain-lain. Tapi coba minta siswa menyanyikan satu lagu kesanyangannya, pasti dengan senang hati akan dinyayikan dengan sekuat tenaga dan tidak akan berhenti sebelum diminta, dia juga akan mati-matian menghafal lagu itu sampai fasih. Berbeda dengan lagu nasional tadi, siswa akan menyanyikan dengan setengah hati dan malu-malu ditambah lagi dengan tidak menghafal lagunya. Alasannya, lagunya tidak menarik, kuno dan tidak sesuai dengan masa sekarang. Tapi itu siswa, bagaimana dengan pejabat negera kita?



Untuk menyegarkan ingatan, bahkan ada menteri Kabinet Indonesia Bersatu tidak tahu menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Teman saya, sebut saja Mr. X, saat sama-sama prajabatan, harus mengulang-ulang ssendiri lagu Padamu Negeri di depan kami peserta dan panitia karena selalu salah. Anehnya, teman saya itu tidak menunjukkan rasa malu apalagi rasa bersalah. Saat ditanya, mengapa tidak hafal, yang bersangkutan menjawab tidak tahu, tidak perlu dan sudah tidak zaman.
Kemudian, coba minta siswa dengan sukarela menjadi petugas upacara, sebagian besar akan menolak dengan alasan macam-macam, terutama untuk penggerek bendera. Jangankan sebagai petugas, untuk mengikuti upacara saja sudah sulit, juga dengan alasan macam-macam, misalnya sakit, terlambat, panas, dan seterusnya.
Lalu, coba perhatikan di kelas Anda, apakah Bendera Merah Putih, Lambang Dasar Negara Pancasila dan Gambar Presiden/wakilnya ada, serta adakah di sana gambar para pahlawan yang telah membuat negara Indonesia merdeka seperti saat ini? Jika pun ada, mungkin ada yang tempatnya tidak karuan, mungkin ada yang diletakkan begitu saja di laci meja yang seharusnya dipajang di dinding.
Sungguh ironi kehidupan berbangsa dari kebanyakan siswa di negeri kita. Gaya hidup yang modern membuat siswa menjadi lupa akan pendiri bangsanya. Ungkapan syukur atas kemerdekaan sering terlupakan karena digilas oleh derasnya arus teknologi seperti komputer, play stasion, hand phone dan internet. Ditambah lagi dengan minimnya sosialisasi dan pendidikan karakter yang diterima di rumah, di sekolah dan di masyarakat. Padahal, jika kita renungkan, perjuangan memperoleh kemerdekaan sangat berat. Masa penjajahan yang terjadi di Indonesia + 3,5 abad sungguh membuat para pendahulu kita hidup dalam kesengsaraan. Banyak yang rela berkorban nyawa demi memperjuangkan dan meraih satu kata MERDEKA. Kini, momen merebut kemerdekaan sudah basi, sudah usang dan dianggap tidak penting. Padahal, makna kemerdekaan sesungguhnya belumlah kita raih. Konsep merdeka yang harus diperjuangkan sekarang adalah mempertahankan dan mengisi kemerdekaan itu.
Pandangan waktu merebut dan mempertahankan kemerdekaan, Indonesia menunjukkan kesadaran bela negara yang optimal, di mana seluruh rakyat bersatu padu berjuang tanpa mengenal perbedaan, pamrih dan sikap menyerah yang timbul dari jiwa heroisme dan patriotisme karena perasaan senasib sepenanggungan dan setia kawan dalam perjuangan fisik mengusir penjajah. Dalam mengisi kemerdekaan, perjuangan yang dihadapi adalah perjuangan non fisik yang mencakup seluruh aspek kehidupan, khususnya dalam memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi dan nepotisme dan dalam menguasai IPTEK, meningkatkan kualitas SDM, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di dalam perjuangan non fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam apabila dibandingkan dengan perjuangan fisik. Hal ini tampak dari kurangnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan adanya beberapa daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI sehingga mengarah ke disintegrasi bangsa.
Kita kembali ke awal terbentuknya Indonesia yaitu masa Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan telah mewujudkan negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Namun, negara yang diproklamirkan tersebut bukan merupakan tujuan semata, melainkan hanyalah alat untuk mencapai cita-cita bangsa dan tujuan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengandung arti sebagai berikut:
1.  Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2.  Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
3.  Titik tolak pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat.
4.  Lahirnya tata hukum Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut.
1.    Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing.
2.    Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.
3.    Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.
4.    Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara.
5.    Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat sendi-sendi peri kehidupan bangsa di segala bidang, yiatu ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional1).
Cita-cita proklamasi dapat diwujudkan dengan meningkatkan wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara. Wawasan nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan betindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berorientasi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air. Wawasan nusantara juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan- tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk:
1.      Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan kewajiban warga negara serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.
2.      Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di dalam menyelenggaraikan kehidupan negara memerlukan Konsepsi Wawasan Nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional2).
Untuk mengetuk hati nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah. Hal ini akan mweujudkan keberhasilan dari implementasi wawasan nusantara. Dengan demikian Wawasan Nusantara terimplementasi dalam kehidupan nasional guna mewujudkan Ketahanan Nasional.
Di sekolah, Wawasan Nusantara dapat diimplementasikan dalam setiap proses pembelajaran dengan muatan karakter bangsa. Karakter bangsa dimaksud dapat diukur dan mudah dilaksanakan. Dapat dimulai dari hal-hal kecil, sepele namun sering terlupakan antara lain dimulai dari membiasakan melagukan lagu-lagu nasional setiap apel pagi (jika ada), membiasakan upacara bendera (bagi sekolah yang tidak upacara), melengkapi kelas dengan simbol-simbol kenegaraan dan gambar-gambar pahlawan pendiri negara, menyisipkan label kelas dengan nama-nama pahlawan bangsa (jika misalnya selama ini hanya dikenal kelas 1, 2, VI, VII, IX, XII maka dapat disisipkan nama kelas dengan misalnya kelas VI Soekarno, Kelas VII Moh. Hatta, Kelas X MIA Diponegoro, Kls X MIA Sisingamangaraja, dst. Selain itu, awal pembelajaran selalu memberi motivasi yang bersifat kebangsaan serta selalu bersyukur atas kehidupan saat ini. 
Fakfak, 04 Novemvember 2014

Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Hamid Drmadi, 2013. Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Penerbit Alfabet, Bandung.



Senin, 26 November 2018

Proses Perkuliahan E-Learning TA 2018/2019 Poltekes Sorong, Prodi III Fakfak

Proses Perkuliahan dari Awal hingga selesai.

E-learning adalah salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester pertama di Poltekes Sorong Prodi III Fakfak. Tujuan mata kuliah ini adalah, mahasiswa mampu menggunakan komputer sebagai alat perkuliahan. Baik secara offline maupun online.

Dalam proses perkuliahan, 31 mahasiswa semua aktif. Tetapi ada juga yang terlambat dalam pengumpulan tugas maupun dalam mengikuti ujian. Proses perkuliahan tatap muka diawali tanggal 16 Oktober 2018 dan berakhir hari Selasa, 27 November 2018 dengan waktu 2x tatap muka dalam seminggu dengan durasi yang berbeda. Hari selasa mulai pkl 12.00 WIT s.d. pkl 16 WIT dan hari Jumat mulai pkl 09.40 s.d. pkl 10.40 WIT.

Dalam proses perkuliahan, mahasiswa diperkenalkan dengan beberapa website maupun aplikasi pendukung perkuliahan yang bersifat online, antara lain Edmodo, Office Form maupun Email dan Blogger.

Dalam perkuliahan elearning, tentu diwajibkan menyelesaikan tugas. Materi tugas sudah disampaikan sejak awal agar mahasiswa tidak terlalu terburu-buru dalam menyelesaikannya. Mengingat tugas perkuliahan lainnya masih ada. Semua tugas dikumpulkan secara online melalui email, Office Form, maupun aplikasi Edmodo.

Materi yang dipelajari dapat di download di sini.

Berikut dokumentasi selama perkuliahan.

Selasa, 30/10/2018
Perkuliahan E-learning Prodi III Fakfak

Perkuliahan E-learning Prodi III Fakfak


Perkuliahan E-learning Prodi III Fakfak

Perkuliahan E-learning Prodi III Fakfak








Selasa, 06/11/2018, Ujian Praktik Word.

E-learning Poltekes Sorong Prodi III Fakfak


E-learning Poltekes Sorong Prodi III Fakfak























Selasa, 13 November 2018 (Ujian Praktik PowerPoint)

























Untuk tampilan Video saat Presentasi, klik ini dan link ini untuk membuka video dari Facebook.



Selasa, 27 November 2018, Praktik Webblog dan Media Sosial










E-learning Poltekes Sorong Prodi III Fakfak


Lihat dari YouTube (27/11/2018).

Akhirnya, semoga mereka menjadi perawat yang andalan!